Mantap jiwa

Sunday, 15 March 2015

PHOTOVOLTAIC



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Matahari adalah sumber energi utama kehidupan, karena dari seluruh aliran energi yang tersedia di permukaan bumi kira-kira 99,9 persen adalah berasal dari matahari. Matahari meradiasikan energi dalam bentuk gelombang elektrom agnetik dengan spektrum panjang  gelombangnya meliputi bentangan antara 250 nm dan 2500 nm. Spektrum panjang gelombang  yang cukup panjang tersebut memungkinkan direalisasikan berbagai piranti-piranti yang bekerja pada panjang gelombang tertentu. Salah satu piranti untuk mengubah tenaga surya langsung  menjadi listrik disebut sel surya. Dalam Makalah in i akan dibahas prospek penelitian bahan  semikonduktor sel surya dan teknologi pemanfaatannya dalam upaya menggali energi alternatif nir  polutan yang melimpah di Indonesia.
Fotovoltaik merupakan suatu teknologi konversi yang mengubah cahaya (foto) menjadi listrik (volt) secara langsung (direct conversion). Peristiwa ini dikenal sebagai efek fotolistrik (photovoltaic effect). Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensilogam-logam tersebut juga mudah lepas olehadanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya.
Tegangan yang dihasilan oleh sensor fotovoltaik adalah sebanding dengan frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin ke arah warna cahaya biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya intensitas listrik akan berpengaruh terhadap arus listrik. Bila fotovoltaik diberi beban maka arus listrik dapat dihasilkan adalah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan semikonduktor.
Bila sel surya dikenakan pada sinar matahari, maka timbul elektron dan hole. Elektron-elektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn junction bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah lapisan p. Sehingga pada saat elektron-elektron dan hole-hole itu melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel surya. Jika pada kedua ujung sel surya diberi beban maka timbul arus listrik yang mengalir melalui beban.

Tujuan
1.      Mengukur karakteristik PV, yaitu:
·         Daya maksimum (Pm)
·         Tegangan optimum (Vm)
·         Arus optimum (Im)
·         Tegangan hubungan terbuka (Voc)
·         Arus hubungan singkat (Isc)
2.      Menetukan efisiensi PV

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Hari, tanggal   : Senin, 9 Maret 2015
Waktu             : Pukul 10.00 – 13.00 WIB
Tempat            : Laboratorium Energi Listrik Pertanian
Peralatan
·         Digital multimeter (2 buah)
·         Panel surya (PV)
·         Pyranometer (1 buah)
·         Kipas DC 12 V
·         Tool set (1 buah)
·         Meteran
Prosedur
a.       Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk praktikum
b.      Menempatkan photovoltaic dan pyranometer pada daerah yang terkena sinar matahari secara langsung.
c.       Menghubungkan pyranometer pada multimeter untuk dicatat voltasenya
d.      Menghubungkan photovoltaic dengan kipas angin.
e.       Melakukan identifikasi alat (menghitung luas photovoltaic dan mencatat spesifikasi kipas angin)
f.       Mencatat nilai arus listrik, tegangan listrik dan iradiasi dengan pyranometer yang terukur dalam bentuk tegangan (mV) pada masing-masing multimeter setiap lima menit sekali.
g.      Praktikum dilakukan selama satu jam.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Data hasil pengamatan photovoltaic
A Photovoltaic = 0.541 m2
Ulangan
Waktu
Iradiasi
Kipas
P surya (Watt)
Ratio (%)
Pmax (Watt)
mV
W/m2
I (A)
V (Volt)
P kipas (Watt)
1
11.20
5.2
742.86
2.95
9.45
27.878
401.81
6.938
75
2
11.25
6.8
971.43
3.31
10.78
35.682
525.45
6.791
75
3
11.30
8.2
1171.43
3.38
11.02
37.248
633.63
5.878
75
4
11.35
3.1
442.86
2.07
8.05
16.664
239.54
6.956
75
5
11.40
4.7
671.43
2.84
10.08
28.627
363.18
7.882
75
6
11.45
8.9
1271.43
3.41
11.38
38.806
687.72
5.643
75
7
11.50
8.3
1185.71
3.27
10.35
33.845
641.35
5.277
75
8
11.55
8.4
1200.00
3.38
11.01
37.214
649.08
5.733
75
9
12.00
4.9
700.00
3
10.32
30.960
378.63
8.177
75
10
12.05
7.8
1114.29
3.17
10.65
33.761
602.72
5.601
75



Contoh Perhitungan

Faktor koreksi = 0.0069 mV/Wm-2
Waktu 11.20  à I= 5.2 mV =  = 742.86 Wm-2
P kipas            = I (A) x V (volt)
= 2.95 x 9.45 = 27.878 Watt
P surya           = I (W/m2) x A (m2)
= 742.86 x 0.541 = 401.81 Watt
Rasio Energi  =  x 100% =  x 100% = 6.938 %

Spesifikasi PV:
Luas (A)                                             = 0.541 m2                                         
Nominal peak power (Pmax)          = 75 Watt
Peak power Voltage (Vmp)                         = 17 Volt
Peak power current (Imp)                          = 4.45 A
Short circuit current (Isc)                = 4.75 A
Open circuit Voltage (Voc)              = 21.4 Volt
Minimum power (Pmin)                  = 70 Watt

Spesifikasi kipas :
Voltage           = 12 Volt
Power             = 80 watt
Efisiensi kipas            =  x 100% =  x 100% = 34.85 %
Efisiensi max PV        =  x 100% =  x 100% = 13.86 %

GRAFIK HUBUNGAN DAYA DENGAN WAKTU

GRAFIK SPESIFIKASI PHOTOVOLTAIC


Pembahasan
Photovoltaic merupakan sumber energi listrik terbarukan yang dapat merubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Efisiensi konversi energi surya ke listrik bergantung pada intensitas iluminasi spektrum bahan pembentuk sel dan suhu. Spektrum pada panjang gelomnbang ini mencakup sinar ultraviolet, sinar tampak dan sinar infra merah. Sampai saat ini sel photovoltaik yang sudah diproduksi dari jenis multikristal mempunyai efisiensi sebesar 14.5 % sedangkan jenis amorphous silicon efisiensinya sebesar 7-8%. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi adalah panjang gelombang, penggabungan p/n junction, resistansi grid, daya pantul silikon (lapisan penyerap, antirefleksi), suhu, kelembaban udara, dan debu.
Dasar sistem photovoltaic terdiri dari empat komponen utama yaitu Panel surya (solar panel), baterai (batteries), regulator dan beban (load). Panel bertanggung jawab untuk mengumpulkan daya matahari dan membangkitkan listrik. Baterai menyimpan daya listrik untuk penggunaannya nanti. Regulator menjamin panel dan baterai bekerja sama dalam model optimal. Beban merujuk pada alat apapun yang memerlukan daya listrik, dan merupakan jumlah konsumsi listrik dari semua peralatan listrik yang dihubungkan dengan sistem. Keluaran panel surya dan baterai merupakan arus searah (DC).
Jika jangkauan tegangan operasional peralatan yang digunakan tidak cocok dengan tegangan yang disediakan oleh baterai, perlu digunakan converter untuk menyesuaikan tegangan. Jika peralatan menggunakan tegangan DC yang berbeda dengan tegangan baterai, maka perlu digunakan konverter DC/DC (DC/DC converter). Jika peralatan memerlukan tegangan AC, maka perlu digunakan konverter DC/AC (DC/AC converter), yang juga dikenal sebagai inverter. 
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan praktikum, dapat dilihat bahwa daya yang dipanen oleh PV masih terlampau kecil dibanding daya potensial yang ada, seperti contohnya pada pukul 11:20 diperoleh nilai daya surya sebesar 401.81 watt sementara daya PV hanya 27.878 watt sehingga nilai rasio energinya pun menjadi kecil yaitu 6.938 %. Artinya lebih dari 90% dayanya hilang baik itu sebagai panas atau yang terpantul kembali, namun apabila photovoltaic bekerja maksimal, efisiensinya dapat mencapai 13.86%, tapi nilai ini masih tetap terlampau kecil juga dan umunya jarang untuk mencapai nilai maksimum tersebut.
Secara umum penerapan sistem photovoltaik di Indonesia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : sistem elektrifikasi pedesaan (sistem AC dan sistem DC) dan sistem pompa air. Selain itu, photovoltaik digunakan untuk stasiun microwave, untuk lampu lalu lintas, tanda rambu lalu lintas di malam hari, kalkulator, jam tangan dan laini-lain.

PENUTUP

Kesimpulan
            Efisiensi photovoltaic dapat diketahui dengan cara membandingkan daya yang dapat dipanen oleh photovoltaic dengan daya surya potensial yang terukur. Efisiensi maksimum photovoltaic pada praktikum adalah 13.86%, sehingga pemanfaatan energi radiasi matahari masih terbilang kecil. Oleh karena itu perlu adanya suatu teknologi yang dapat meningkatan proses pemanenan energi yang dapat meningkatkan efisiensi dari photovoltaic agar dapat tercapai produk berupa energi terbarukan yang dapat menggantikan energi fossil yang tidak lama lagi akan habis.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2000.prospek penelitian dan aplikasi fotovoltaik sebagai sumber energi alternatif di indonesia [terhubung berkala]. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131791367/ARTIKEL%20HFI%20%20FOTOVOLTAIK.pdf  (diakses pada 14 Maret 2015)

Anonim.2012. Rekayasa Energi: Fotovoltaik [terhubung berkala].http://avtr-eng-d-24.blogspot.com/2012/11/fotovoltaik.html (diakses pada 14 Maret 2015)

 

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites